PALI - publikzone.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan, Sunardin SH. mengancam akan memasang portal penutup di beberapa persimpangan jalan menuju Sumur bor milik PT. Santika, apabila perusahaan ini tidak peduli lingkungan dan tidak merawat kebersihan jalan.
Sunardin menilai, perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas ini tidak memperhatikan lingkungannya. Terlihat beberapa ruas jalan raya yang dibangun oleh pemkab PALI dipersimpangan menuju sumur bor milik perusahaan tersebut, tidak ada parit dan dibiarkan berlumpur, sehingga air meluap mengenangi jalan raya.
" Tidak ikut membangun, gak apa, tapi tolong ikut menjaga dan berpartisipasilah dalam membangun kabupaten ini. Jangan cuma menyedot minyaknya saja. Apa susahnya dibikinkan parit atau jalannya diperbaiki agar masyarakat bisa menikmati saat pergi ke kebun,” Ungkap Sunardin, minggu (7/1).
Padahal menurut mantan Kepala Bagian (Kabag) Humas Protokol ini, Pemerintah Kabupaten PALI, (Bupati) sudah berupaya keras untuk membangun jalan, supaya jalan jalan yang ada di Bumi Serepat Serasan ini bagus, bahkan tidak sedikit dana yang dikucurkan pemerintah, hingga menghabiskan milyaran rupiah, tetapi pihak perusahaan PT.Santika sepertinya tidak mau ikut menjaganya.
Tidak hanya Sunardin yang geram terhadap PT Santika, hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mukhlis Nabil BA. Kepada sejumlah wartawan, Mukhlis mengaku beberapa hari lalu bersama Kadishub sudah melakukan sidak ke beberapa sumur milik perusahaan itu.
Dirinya juga mengaku geram karena tumpahan minyak dari sumur bor milik PT. Santika justru dibiarkan berceceran yang berserakan diareal lokasi sehingga meninggalkan cairan hitam mengental sewaktu waktu bisa berdampak pada ekosistim lingkungan sekitar, tidak ada alasan musim penghujan menyebabkan minyak meluap.
Kalau sudah tahu hujan, lanjutnya perusahaan harus melakukan antisipasi agar tumpahan minyak tidak mencemari lingkungan apalagi sampai tumpah ke jalan atau menggenangi lahan pertanian masyarakat, apapun alasannya minyak yang berceceran tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Kami tidak mau kejadian ini terulang kembali. Apalagi tadi Dinas Perhubungan juga mengeluhkan air yang menggenangi jalan sehingga berpotensi merusak jalan dalam waktu dekat, kami akan melayangkan surat panggilan kepada pihak PT Santika, " Pungkasnya. (ST)
0 Komentar