Pembersihan Limbah Minyak Pertamina, Terkendala Cuaca Dan Lahan Warga

PALI - publikzone.com - Pihak PT. Pertamina Asset ll Field Pendopo bersama tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten PALI, Sumatera Selatan (Sumsel) meninjau lokasi terjadinya kebocoran pipe line transfer di antara Desa Setia Jaya kecamatan Sungai Keruh dan Desa Talang Akar kecamatan Talang Ubi, akibat disabotase oleh oknum tidak bertanggung jawab beberapa pekan lalu.

Dari hasil survei dilapangan menurut Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup, sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak Pertamina melalui PT. Elnusa OMTAP untuk mengangkat ceceran limbah minyak mentah dari permukaan air sungai dua, salah satunya adalah memasang Oil Boom pada hilir anak sungai supaya ceceran minyak tidak mengalir lebih jauh, dan melakukan penyedotan menggunakan Vacum Truck.

"Hasil kita survei hari senin kemarin (19/3) sepertinya line pipe transfer milik PT Pertamina itu memang di sabotase oleh orang, kami temukan ada enam titik yang di gesek menggunakan gergaji besi, dan ada satu titik flange yang sengaja dikendorkan, tapi semuanya sudah diatasi oleh pihak perusahaan, dengan cara dicor beton, serta upaya pembersihan lainnya terus dilakukan," ujar Bakrin, Kabid DLH saat dihubungi via handphone rabu (21/3).

Namun menurutnya supaya lokasi itu benar benar bersih dari limbah minyak, harus memerlukan waktu yang cukup lama, minimal satu bulan atau lebih, karena dilihat dari kondisi sekarang ini berbagai faktor menjadi kendala, yang pertama cuaca dan medan lokasi, sebagian lahan untuk dilewati alat berat dan Vacum Truck adalah milik warga, hal ini tentu pihak pertamina harus meminta izin dulu kepada pemilik lahan.

"Dilapangan sepertinya banyak kendala untuk membersihkan limbah minyak itu, yang pertama kondisi cuaca yang kurang mendukung, dan beberapa lahan yang bakal dilewati alat berat dan Vacum Truck penyedot limbah adalah milik warga setempat, otomatis pihak pertamina harus meminta izin terlebih dahulu sebelum alat berat tersebut melintasi lahan tersebut, nah, yang menjadi pertanyaan di izinkan atau tidak oleh pemilik lahan itu," terang Bakrin.

Sementara Ferry Prasetyo Wibowo, Legal and Laration Assiten Manager PT. Pertamina EP Asset ll Pendopo Field sangat menyesalkan kejadian ini, menurutnya setelah ada informasi terkait sabotase itu pihaknya langsung melakukan upaya pencegahan supaya ceceran minyak tidak mengalir lebih jauh dari lokasi terjadinya kebocoran pipe line transfer itu, berbagai tindakan pun dilakukan, salah satunya memasang Oil Boom dimuara sungai dan di tempat kejadian insiden.

Selain itu pihaknya langsung melaporkan kejadian itu kepada Polsek Sungai Keruh dan Polsek Talang Ubi supaya kejadian tersebut segera ditindak lanjuti oleh pihak penegak hukum, dijelaskan oleh Ferry, sabotase itu kejadiannya pada tanggal 24 Pebruari bulan lalu, sekira pukul 18:40 wib diketahui oleh line checker saat melakukan pengecekan jalur pal 3, mengetahui adanya kebocoran line pipe tersebut, checker langsung menghubungi HSE.

"Syukur Alhamdulillah kejadian tersebut cepat kita ketahui sehingga insiden ini tidak menyebar jauh ke lokasi yang lebih luas, diketahui sementara, minyak yang sudah berhasil di recovery dengan penyedotan menggunakan Vacum Truck diperkirakan sebanyak 8 barel, dan kami melalui PT Elnusa OMTAP akan terus melakukan pembersihan sehingga lokasi tersebut akan benar benar bersih dari limbah minyak mentah baik dipermukaan air maupun yang ada di atas tanah," kata Ferry. (ST)

Posting Komentar

0 Komentar