MUARAENIM, PUBLIKZONE -- Asisten III Bidang Administrasi Umum, Dr Ir HM Najib MM merasa berang. Pasalnya, Meski hanya minimal 1 Inovasi, Namun beberapa organisasi perangkat daerah ada yang tidak menyetorkan hasil karya Inovasi.
Kekecewaan itu Ia utarakan pada kegiatan Asistensi Penyusunan Rencana Aksi Inovasi / Design (RAI) Lingkup Pemkab Muaraenin Tahun 2019 di ruang Pangrifta Muaraenim, Kamis (25/07/2019).
"Ini sepertinya masih banyak yang tidak menyetor inovasinya. Hal ini akan saya sampaikan Bupati, dan saya minta untuk dibuatkan surat teguran dari Bupati Muaraenim terkait kelalaian kalian," tegas Najib.
Dikatakan Najib, Karya inovasi merupakan seuatu keharusan. Sebab Kabupaten Muaraenim merupakan Kabupaten percontohan, Jadi seharusnya setiap OPD menunjukkan kinerja dalam membangun Muaraenim.
"Inovasi ini bukan pemanis dan tugas dari atasan saja, tetapi merupakan kinerja suatu OPD. Jadikan inovasi bukan suatu beban tetapi sebagai wadah pengembangan kreativitas pada diri masing-masing," Ujarnya.
Dijelaskan Najib, Pemerintah Daerah harus mempunyai Inovasi Daerah baik itu pada sektor Pelayanan publik, Tata Kelola Pemerintahan maupun inovasi lainnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
Apalagi lanjutnya, Kabupaten Muaraenim telah menjadi Pilot Project oleh LAN RI sebagai Laboratorium Inovasi Daerah sejak Tahun 2015 dengan harapan dapat memunculkan inovasi-inovasi disetiap organisasi Perangkat Daerah.
"Nah di pertemuan pertama tahapan penggalian ide usulan lnovasi saja, Kalian sudah tidak kompak, bahkan tidak mempunyai Inovasi. Jadi gimana mau maju," Tutupnya, (DN)
0 Komentar